(by Sebastian)
KONSEP RANCANG
Penelitian Paul Andreu atas tradisi bangunan lokal membuahkan pemahaman yang mendalam atas pengadaptasian adat-istiadat setempat pada kondisi daerah yang beriklim tropis. Pendekatan ini merupakan titik tolak yang radikal pada perancangan yang biasa dilakukan pada sebuah bandar udara kontemporer. Diputuskan bahwa para pendatang yang tiba di Jakarta akan langsung merasakan kekhasan sebuah tempat sejak masih berada di dalam Bandar udara melalui keterpaduan antara bangunan, alam, dan iklim Indonesia yang unik.
Bangunan yang terletak di hamparan hijau itu merupakan anjungan-anjungan yang menyediakan keteduhan, naungan dan ventilasi. Bahkan dalam upaya mempertemukan tuntutan teknologi sebuah Bandar udara dengan administrasi dan pelayanan fungsional yang kompleks serta kebutuhan penumpang yang dating dan pergi tersebut, sang arsitek tetap melihat kedua terminalnya sebagai suatu pengenalan yang unik terhadap lansekap. Pendekatan yang dia lakukan tidak terbatas pada lingkungannya saja namun juga dengan mempertemukannya pada dimensi sosial dan budaya Jawa. Bandar udara ini dengan demikian menyediakan berbagai fasilitas dan anjungan bagi para pengunjung, untuk berkumpul atau berkontemplasi secara berkelompok maupun perorangan ini berbeda dari bandar udara manapun, yang lebih menekankan pergerakan sejumlah besar manusia secara efisien. Sasaran keunikan tersebut berhasil dicapai Bandar Udara Soekarno-Hatta dengan cara yang amat inovatif. Courtyard yang terbentuk dari beberapa anjungan diberi sentuhan lansekap yang ditanami berbagai pohon, semak dan tumbuhan daerah tropis.
Gagasan awal dari Paul Andreu untuk membukan anjungan-anjungan dan ruang sirkulasi selepas wilayah pemeriksaan penumpang ke alam lepas tercapai sepenuhnya di Terminal I. Pada Terminal II pihak pengelola bandar udara meminta pemasangan penghawaan buatan sehingga seluruh terminal harus dipasangi jendela tertutup yang mengakibatkan terputusnya hubungan langsung antara ruang luar dengan bangunan. Hambatan ini diatasi dengan membuat jendela berukuran besar sebagai bukaan visual yang meningkatkan pandangan ke wilayah lansekap. Taman-taman courtyard tersebut seperti lukisan dihadapan pengunjung, yang menggugah rasa atas lansekap alami di pulau Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar