Mau tau soal arsitektur, arsitek, desain, interior, konstruksi?

Selamat Datang.......

selamat datang di dunia arsitektur dan interior...blog ini berisi tentang berbagai informasi seputar dunia arsitektur, desain, seni dan budaya. berbagai hal tentang teori desain bangunan dan lansekap juga diposting di blog ini. ulasan jejak rekam arsitek terkenal dan juga bangunan-bangunan hasil karyanya akan selalu dihadirkan di sini...so..check this out!!! selamat membaca...salam 

Kamis, 23 Juli 2009

APRESIASI DESAIN PETIRAHAN SENDANG SONO







Petirahan Sendang Sono, Promasan, Kulonprogo (Jawa Tengah)
 Kompleks Sendangsono adalah salah satu petirahan bagi umat Nasrani Indonesia. Sebagian besar bangunan gedungnya terbuat dari konstruksi kayu berlandaskan fondasi batu alam yang juga dipakai untuk turap dan beberapa tiang. Sendang Sono adalah bangunan mata air asli bersejarah tempat dipermandikannya generasi awal Gereja Katolik Kali Bawang dan Muntilan ketika Van Lith, SJ sedang menanamkan cikal-bakalnya. Pada tahun 1972 Sendangsono akan dipugar. Ide pemugaran ini dilatarbelakangi oleh situasi Sendangsono yang secara fisik tidak lagi mampu menampung jumlah peziarah yang semakin banyak. Pemugaran, yang diharapkan akan menciptakan suasana yang nyaman bagi peziarah, dipercayakan kepada Mangunwijaya, romo yang juga arsitek. 
a. Tektonika, Makna dan Ruang
Roh teologis atau wastu (jiwa) diceritakan bahwa Ibu Maria adalah jembatan perantara di peristiwa Kana (Yohanes 2:1-11) ketika diminta tolong dengan amat sangat oleh orang-orang yang membutuhkan agar air diubah menjadi anggur. Dicitrakan dalam mata air Sendang Sono dan Peranan Maria adalah jembatan-jembatan yang membuat kita bisa melewatinya untuk sampai ke mata air dan minum air segar. Lingkup ziarah Maria Sendang Sono ditata satu dengan alam tumbuhan, pepohonan dan masyarakat sekitar (sekali lagi pasar menyatu dengan altar) dan jalan-jalan berliku-liku serta beragam semuanya punya jembatan-jembatan menuju air suci. Sebagai satu ekspresi, bangunan ini sekaligus mengungkap jalan-jalan kehidupan yang penuh salib (hingga haus untuk minum air segar kekuatan); dan pasang surut penghayatan kesucian di pasar dalam kekumuhannya kita punya Ibu Maria sebagai jembatan yang menemani kesusahan kita dan membawanya ke mata air sejati: air kehidupan.
b. Ekspresi tektonika pada unit bangunan
  Ekspresi tektonika pada beberapa tipe bangunan yang didesain oleh Mangunwijaya, dijelaskan sebagai berikut:
1) Tempat meditasi 
 Tempat meditasi ini terbentuk dari struktur kolom, balok dan struktur atap. Terdapat 4 kolom yang menjadi penyalur beban ke tanah. Balok melintang dan membujur tidak saling mengait satu sama lain tetapi sebagai balok jepit pada kolomnya. Balok jepit melintang berada di bawah selain berfungsi sebagai balok kolom juga diteruskan sebagai konsul. Demikian pula balok jepit yang membujur yang berada di atasnya. Jadi struktur kolom ini dijepit dari 2 arah yang menjadi penahan terhadap gaya geser horizontal . 
2) Kapel baru II
Sistem struktur pada kapel ini menggunakan struktur beton bertulang pada kolom dan baloknya. Terdapat 10 kolom dan pengggunaan struktur grid 2 arah. Struktur atap berbentuk limasan yang berjumlah 4 buah sehingga terkesan atapnya terpisah-pisah menjadi 4 bagian. Hanya menggunakan gording dan jurai tanpa struktur kuda-kuda. 
 Menurut analisis saya bahwa Mangunwijaya ingin menciptakan struktur grid yang kaku, apalagi dengan bentuk balok menyudut atau siku! Pada sistem grid 2 arah ini torsi terjadi pada semua elemen sebagai akibat dari deformasi struktur. Tahanan torsional elemen memperbesar kekakuan grid. Dan pemilihan bentuk kolom dengan diameter bulat merupakan pilihan solusi untuk struktur grid yang berat ini sehingga penyaluran beban menjadi lebih merata.
 3) Bangsal-bangsal istirahat
 Konstruksi kayu yang diterapkan dalam kompleks ini, adalah sebuah segitiga runcing berukuran besar yang merupakan konstruksi utama bangunan sekaligus berfungsi sebagai konstruksi atapnya. Konstruksi tersebut merupakan selubung bangunan gedung yang bersangkutan, tempat berbagai fungsi dan kegiatan diselenggarakan dengan baik dengan penyediaan ruangan-ruangan terkait atau dalam bentuk sebuah ruangan besar yang berbentuk dari selubung tadi. Teknik penerapan ini merupakan pengembangan dari teknik serupa yang diterapkan oleh arsitek Mangunwijaya ketika membangun perumahan kaum tuna wisma di Kali Code.
Terdapat 6 buah kolom bahan kayu yang langsung terhubung dengan struktur atap berbentuk segitiga runcing. Kolom terdiri dari 2 buah kayu yang menjepit struktur segitiga atap. 
Untuk struktur lantai platnya menggunakan papan kayu yang dijajar. Strukturnya merupakan balok 3 tingkat terdiri dari balok induk dan balok anak secara bertingkat (bertumpuk). Kolomnya tidak berhenti pada pertemuan balok tetapi menerus menembus plat dan menjepit stuktur segitiga atap. Disini ruang terbentuk dari struktur atap, fungsi dinding sekaligus fungsi atap fungsi jendela atau ventilasi berupa pemotongan bagian atap yang ditarik ke atas. Bangunannya ringan dan seakan melayang. Ruang dibawahnya digunakan untuk berbagai fungsi seperti atap untuk ruang duduk, gudang alat atau ruangan tertentu.
4) Kapel baru I
Kapel baru ini pada dasarnya terdiri dari 3 massa yang berimpit. 3 buah atap limasan runcing yang pada bagian puncak atapnya diselesaikan dengan 4 buah puncak atap. Jika ketiganya dikombinasi maka ada 3 buah atap dan 12 puncak. Sebuah pengejawantahan 3 dasar spiritualitas Kristen yaitu iman, harapan dan kasih yang menjadi pedoman hidup bagi 12 rasul Yesus (jemaat Kristen awal/ purba). Ketiga buah struktur atap ini adalah tipical dengan soko tunggal representasi sebuah bentuk pohon, ada batang dan cabang. Soko tunggalnya adalah kolom utama dan balok-balok yang seakan berpilin adalah cabang-cabangnya. Tiang utama ringan menjulang. Lihatlah intensitas ornamentasi yang diberikan. Berawal dari pangkal bawah tiang ornamen relatif sederhana dan besar kemudian berangsur bergerak keatas semakin intens dan kecil. Kesan immaterial tercermin lewat tiang ini.  

c. Ekspresi tektonika pada elemen landscape 
No Beberapa ekspresi detail pada landscape Sendang Sono 
1 Dinding atau pagar yang dibuat dengan dicetak. Hasilnya kasar, bergurat dan terdapat banyak tonjolan-tonjolan beton. Memperlihatkan karakter beton yang pada hakekatnya adalah material cair yang dapat dibentuk secara dinamis 
Dicitrakan dalam mata air Sendang Sono dan Peranan Maria adalah jembatan-jembatan yang membuat kita bisa melewatinya untuk sampai ke mata air dan minum air segar.
 Lingkup ziarah Maria Sendang Sono ditata satu dengan alam tumbuhan, pepohonan dan masyarakat sekitar (sekali lagi pasar menyatu dengan altar) dan jalan-jalan berliku-liku serta beragam semuanya punya jembatan-jembatan menuju air suci. 
Salah satu hasil cetakan yang digunakan untuk tekstur dinding talud/ turap pada landscape Sendangsono. Bermotif tumbuh-tumbuhan, daun dan bunga.
2 Paving di pelataran sendang sono disusun zig-zag. Manusiawi dipandang dari bagaimana manusia melangkah. Sederhana tetapi indah karena polanya menimbulkan efek gelap-terang saling berulang.
Jendela kaca mati pada kapel baru I. frame kayu yang memainkan sisa kaca menjadi pola horizontal acak besar-kecil, lebar-sempit.
Meja ibadat atau altar dari ‘gelondongan’ kayu yang ditegakkan dan disatukan. Benar-benar pemanfaatan sumber daya alami. Alam memberi keindahan tetapi manusia membentuk keindahan lewat hasil kebudayaan. 
Menganyam dinding dari batu bata, pekerjaan yang hampir ditemui di beberapa karya Mangunwijaya. Kebudayaan menganyam bahan yang merupakan tradisi arsitektur Nusantara.
 Mangunwijaya tetap menaruh monument sejarah berbentuk relief ini sebagai prasasti. Ia menghormati akar sejarah. 
Bentuk pintu masuk pada kapel baru II terbuat dari besi bercat hitam. Sederhana dan memperlihatkan ruang yang terdapat di dalamnya 
Perhentian jalan salib. Tampil kokoh dan berat dengan tumpukan batu. Seperti beratnya melalui jalan salib. 
Dinding yang diitutup dengan anyaman bambu. Bentuk eksperimen terhadap tektur dinding.

1 komentar:


Recent Readers

View My Profile View My Profile View My Profile View My Profile View My Profile
Web Hosting