





a. Kapel
Prinsip desain bentuk yang akan diterapkan pada Gua Maria Mojosongo:
1) Bagian kepala yang berupa kapel harus merupakan sebuah konstruksi ringan yang secara jujur mampu memperlihatkan hubungan struktural antar masing-masing elemennya
2) Ekspresi yang ingin ditampilkan dalam bentuk kapel harus disesuaikan dengan makna yang ingin diwujudkan. Seperti ketika ingin membuat Kapel untuk penghormatan Bunda, bentuk perlu disesuaikan dengan citra yang ingin ditampilkan. Dapat berupa lengkungan bentuk yang terkesan feminims. Pemakaian bahan alami dengan pengolahan yang sederhana yang menunjukkan kesederhanaan hatinya. Atau kesan dingin dan teduh dengan rangkaian batu alam yang mencoba untuk menciptakan ruang yang komtemplatif, kosong dan hening.
3) Kapel dilengkapi dengan altar yang bentuknya merupakan rangkaian dari bahan-bahan alam seperti potongan-potongan kayu, bahkan yang terbuang atau sisa yang menunjukkan sebagai lambang sikap Tuhan yang mahabaik, tidak pernah membuang manusia.
4) Letak altar yang berada lebih rendah dari ruang jemaat. Dengan pengolahan bentuk lantai altar yang lebih rendah ini mengungkapkan bahwa pastor atau pemimpin agama adalah orang yang melayani, bukan dilayani!
5) Dalam pengolahan bentuk elemen-elemen konstruksi perlu memberikn simbol-simbol ragam rias sebagai sebuah tengara bahwa ruang ibadat adalah ruang dengan simbolisme. Ragam hias dapat berupa nilai-nilai religius yang dinyakini oleh gereja, dapat berupa diorama, lukisan atau relief pada dinding atau kolom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar