Artikulasi Hubungan struktural
Dalam seni konstruksi , artikulasi hubungan struktural berkaitan dengan 4 hal, yaitu:
Artikulasi proses pembuatan erat kaitannya dengan memahami karakteristik bahan sebelum digunakan sebagai elemen struktural, baik sebagai elemen struktur kaku atau fleksibel. Sebagai misal mengambil karakteristik beton atau baja. Beton dan baja mempunyai 2 sifat yang pada awalnya cair namun menjadi padat. Karakter cair dan padat ini dirasakan lewat pengerjaan atau proses pembuatan elemen struktur yaitu melalui proses cetak. Proses cetak ini mampu memunculkan artikulasi proses cair-padat jika dirasakan adanya guratan, tonjolan, alur-alur cetakan yang mencitrakan sesuatu hal.
b. Artikulasi bakat bahan
Artikulasi bakat bahan erat kaitannya dengan pendekatan bahasa metaphora, bahasa puitis yang menjelaskan pengolahan tekstur dari sifat atau kepribadian bahan. Dalam pengolahan tekstur itu kita dibawa untuk merasakan adanya karakter dari bahan itu seolah ada wajah, ada sifat kepribadian yang dinampakkan, misal:
• Kayu rapih penuh aturan
• Batu yang kekar bersemangat
• Kaca yang lembut halus atau irama-irama kebebasan pecahan ubin namun padu terorganisir
c. Artikulasi ekspresi beban sambungan
Artikulasi ekspresi beban sambungan adalah sebuah bahasa gerak hubungan elemen struktur apa yang ingin diungkapkan. Misal dalam sambungan tersebut sebuah batang terkesan meregang tarik atau terdesak terdorong. Dengan memahami prinsip dasar mekanika kita bukan hanya berhenti pada tujuan kestabilan sambungan tetapi mencoba memberikan makna atau menyampaikan makna tertentu kepada “pembaca”.
d. Artikulasi elemen
Artikulasi elemen berhubungan dengan pemahaman kejujuran dalam berarsitektur. Bahwa elemen-elemen seperti kolom, balok, dinding, lantai, pondasi dan atap merupakan kesatuan utuh dalam menegakkan bangunan. Kreatifitas dalam memadukan elemen-elemen arsitektural tersebut adalah pilihan dalam memunculkan artikulasi elemen tertentu. Misal pada bagian kolom dan dinding perlu dipisahkan jelas mana struktur dan elemen arsitektural, diekspresikan sebagai setara bersanding berdampingan saling menghormati, atau bahwa ada pilihan untuk memberikan makna ganda pada elemen tersebut sehingga pembeda antara atap dengan dinding menjadi fungsi yang sama sekaligus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar