Mau tau soal arsitektur, arsitek, desain, interior, konstruksi?

Selamat Datang.......

selamat datang di dunia arsitektur dan interior...blog ini berisi tentang berbagai informasi seputar dunia arsitektur, desain, seni dan budaya. berbagai hal tentang teori desain bangunan dan lansekap juga diposting di blog ini. ulasan jejak rekam arsitek terkenal dan juga bangunan-bangunan hasil karyanya akan selalu dihadirkan di sini...so..check this out!!! selamat membaca...salam 

Kamis, 23 Juli 2009

PETUALANGAN MENYUSURI GEREJA-GEREJA 1





 Gereja Bunda Maria Sapta Duka, Mendut, Mungkid
1) Tektonika, Makna dan Ruang
 Gereja Bunda Maria Sapta Duka merupakan gereja yang terbuka dan sederhana, gereja yang kecil dibandingkan Gereja Maria Assumpta Klaten. Ruang terbentuk dari denah sederhana segi empat dan merupakan bentuk dasar denah yang dipakai Mangunwijaya pada beberapa bangunannya, sederhana dan efesien untuk kebutuhan ruang. Bentuk bangunan gereja ini mirip dengan rumah-rumah di sekitarnya dengan atap utama pelana, hanya saja tampil menarik dan menyimbolkan gereja dengan hadirnya piramida lonceng yang menjulang ke atas....immaterialitas.
2) Konstruksi Dinding
 Konstruksi dinding dengan berbagai macam teknik pemasangan dan pengolahan bahan. Pada fasade depan gereja, dinding terbuat dari tumpukan batu kali, tampil kokoh dan merupakan filter terhadap bising lalu lalang kendaraan bermotor, karena tepat di samping gereja ini adalah objek wisata Candi Mendhut yang ramai sekali dikunjungi para wisatawan. Dinding batu kali ini bukan merupakan dinding gereja tetapi dinding selasar yang mengarahkan jemaat masuk menuju ruang gereja dari samping. 
Saat masuk ke gereja pertama kali akan terlihat dari samping kiri tipe pemasangan ikatan bata yang merupakan ciri Mangunwijaya yaitu menganyam batu batu. Kemudian masuk ke dalam ruang umat dinding diplester dan bercat putih. Namun untuk mengurangi kemasifan ruangan, semua dinding dibuat perlubangan untuk jendela kaca. Bentuk repetisi jendela kaca vertikal lengkung ini menambah suasana religiusitas gereja karena menghadirkan binar-binar cahaya Ilahi masuk ke dalam ruang gereja

3) Konstruksi kolom dan balok
 Konstruksi kolom dan balok adalah beton bertulang, hanya pada bagian selasar gereja yang menggunakan konstruksi kayu. Balok dibuat dengan cetakan bekisting dari bambu sehingga terlihat guratan-guratan permukaan bambu, dibiarkan bertekstur kasar tanpa acian kemudian finish dengan cat warna putih. Kolom yang berdiameter lingkaran pun di cor dengan metode yang sama dengan relief-relief tonjolan kotak sebagai teksturnya. Antara kolom dan dinding kadang dipisahkan secara jujur dengan eksistensi kolom yang berdiri tunggal tanpa dinding di sampingnya. Ada pula yang bersinggungan dengan perantara jendela kaca vertikal. Sebuah kejujuran dalam mempresentasikan elemen arsitektur.
4) Konstruksi Atap
 Bentuk utama atap adalah pelana pada bagian ruang gereja sedangkan bentuk lain adalah limasan yang diterapkan pada selasar dan atap pintu masuk. Konstruksi kuda-kuda terekspos jelas dan dapat diamati dari ruangan, penggunaan reng, usuk dan atap genteng.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Recent Readers

View My Profile View My Profile View My Profile View My Profile View My Profile
Web Hosting